tag:blogger.com,1999:blog-13937835268273131332024-03-14T02:45:52.367+07:00TitsunoAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.comBlogger234125tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-81046497844458059522015-09-18T00:18:00.002+07:002015-09-18T00:29:47.962+07:00We are Not InvincibleHave you seen a short-haired <strike>girl</strike> woman passing by with a big backpack on her back, an iPhone on her hand and an ID card hanging on her neck? If so, did you see how confident she was? Did you see how she manage to smile and keeping a conversation going among big bosses and stakeholders?<br />
<br />
Have you seen her? Do you think you have seen her somewhere or met her sometime? Do you know her or think you know her? I bet you don't as you have only seen a facade.<br />
<br />
She may or may not be me, a 20-something reporter. A writer. A dreamer. A companion. A secret.<br />
<br />
She's just a woman, a strong yet fragile woman.<br />
<br />
A well-educated person who sometimes hate herself for being stupid, reckless and plain naive. She may or may not be me, a reminder that I--or perhaps we--am not invincible. We are prone to naiveness, temptation and mistakes.<br />
<br />
Mistakes.<br />
<br />
Mistakes are made to be an education for us. Or you and I, separately.<br />
<br />
Next time you see the <strike>girl</strike> woman, remember that you don't know her. Remember that she was more than pages from her social media. She was more than a smile, less than a sin. She may or may not be me, a reminder that I--or perhaps we--am not invincible.<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-24680285248880037962014-02-19T11:53:00.003+07:002014-02-19T11:56:01.594+07:00Ambisi Terpendam (Hampir) Mati<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFhG36k9h36_Jk1S9fl0R9JxognQ9KLvNG2cma8jf98GBgh3zhNffmmjgSPB2K-73mLPT4ZcCAUEEKujDe1EKQS6MN2n8jXM36QckKrbVuD2i9I6zxcRxRGyUEtHrcRO0fH_ijw88wlwI/s1600/Sherlock.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFhG36k9h36_Jk1S9fl0R9JxognQ9KLvNG2cma8jf98GBgh3zhNffmmjgSPB2K-73mLPT4ZcCAUEEKujDe1EKQS6MN2n8jXM36QckKrbVuD2i9I6zxcRxRGyUEtHrcRO0fH_ijw88wlwI/s1600/Sherlock.JPG" height="176" width="400" /></a></td></tr>
<tr align="right"><td class="tr-caption">Photo was taken from <a href="http://www.hdpaperwall.com/sherlock/" target="_blank">here</a>, and of course the copyright owned by BBC.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Meski telat empat tahun, akhirnya saya berhasil juga mengakses film seri gubahan BBC yang super tenar dan mampu melambungkan nama aktor berbakat asal Inggris, Benedict Cumberbatch. Film seri yang digubah kembali berdasarkan karya Sir Arthur Conan Doyle tersebut fiksi. Ceritanya pun dibuat fantastis, bahkan sangat fantastis, dan rasanya saya belum pernah bertemu sosok sesempurna Sherlock Holmes.<br />
<br />
Tapi hari ini kita <i>nggak</i> akan bicara tentang Sherlock Holmes, maupun Benedict Cumberbatch. Mungkin <i>nyentil </i>sedikit, tapi bukan itu yang sudah berhari-hari menggelitik hati dan isi kepala saya. Mari kita bicara soal impian dan obsesi. Bukan, bukan dilihat dari segi psikologi yang dipelajari adik saya di kampus, bukan juga secara ilmiah dan berdasarkan ujaran narasumber.<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-small;">Ayolah, sekali-sekali saya boleh menulis tanpa perlu menghubungi narasumber, kan? Bosan tau, harus menulis berdasarkan fakta. Ini kan <i>blog</i> saya, boleh <i>dong</i> asal <i>njeplak</i>? Lagian, kalau situ <i>ngutip</i>saya untuk bahan kuliah, situ perlu ulang mata kuliah Bahasa Indonesia Akademik.</span></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Jadi begini. Mr. Cumberbatch adalah aktor pertama yang mampu membuat saya kembali berpikir soal impian dan obsesi saya dalam hidup. Kebetulan, <i>no pun intended</i>, Mr. Cumberbatch pun sudah memerankan semua yang pernah menjadi obsesi saya dalam hidup ini. Sebagai contoh, saya pernah ingin jadi pramugari. Ingin <i>banget</i>. <i>Banget, banget, banget</i>. Dan dia memerankan Capt. Martin dalam drama radio Cabin Pressure. Saat SD, saya juga pernah ingin jadi detektif (yang kemudian berevolusi, saya ingin jadi polisi, kemudian jadi anggota tim Gegana). Saya tidak perlu lagi menyebutkan perannya sebagai Sherlock Holmes, kan? Dia juga berperan, dengan luar biasa, sebagai Dr. Frankenstein dan ciptaannya dalam pertunjukkan terater. Oh, saya pernah sangat mengagumi dunia teater.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Pokoknya, semakin saya <i>searching</i>, semakin banyak melihat berita tentang dia di situs-situs asal Inggris, saya semakin ingat masa lalu saya. Dia membuat saya ingat lagi mimpi-mimpi saya. Soalnya begini, sekarang tanpa sadar, saya sudah hidup dalam mimpi saya yang paling bersahaja. (Maksudnya, paling mungkin, gak muluk-muluk, dan kebetulan bakat saya ada di sana, <i>kata orang</i> <i>hlo ya</i>.) Saya pernah juga ingin jadi jurnalis. Jurnalis perang, orang yang berada di garis depan konflik antar-saudara, antar-bangsa, atau antar-negara adidaya. Sekarang, saya sudah jadi reporter.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-small;">Belum berani bilang, "Saya jurnalis." <i>Wong</i> kalau nganalisis kasus masih tumpul, nyali belum kekumpul semua, dan yang paling parah, masih lebih suka bikin artikel <i>feature </i>desain interior ketimbang artikel berita "beneran".</span></div>
<br />
Sejujurnya, ini proses <i>semrawut</i> yang ada di otak saya. Menurut saya, semua ini berhubungan. Sejauh ini, saya sudah melupakan impian, obsesi, dan cita-cita saya. Kalau kata Float, "Bagai mimpi, terwujud tak disadari. Kata hati, tak didengarkan lagi." Begitulah saya, menyedihkan. Mimpi saya sedikit demi sedikit mulai terwujud, tapi sedikit demi sedikit hanya jadi rutinitas. Kemudian muncul lagi mimpi-mimpi baru yang terkadang kontradiktif dan kontraproduktif dari mimpi sebelumnya. Misalnya, dulu saya ingin keliling dunia sendirian, datang ke tempat-tempat susah hanya untuk berpetualang. Sekarang, saya mau keliling dunia sambil bermewah-mewah. Dulu saya ingin hidup sendiri, <i>Me vs. The World </i>begitulah, sekarang saya ingin punya keluarga dan hidup tenang, nyaman, dan makmur.<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<i><span style="font-size: x-small;">By the way, I need to cut this writing here. My boss just called and I got to do some bloody interviews. Like I said before, I often found my ambitions and dreams buried so damn deep. Reality, paycheck, and boss' demand before everything. </span></i></div>
<div style="text-align: right;">
<i><span style="font-size: x-small;">Ta ta.</span></i></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">XOXO, Tabita </span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-336005570101358752013-10-16T09:44:00.001+07:002013-10-16T09:44:06.163+07:00Catatan Pagi #1<p>Ini catatan pagi yang pertama. Selalu ada yang istimewa pada hal-hal pertama, kan? Cinta pertama, bolos pertama, gelas pertama, atau kalau katanya Sheryl Crow, <i>the first cut is the deepest</i>. Lantas, mari bicara hal yang istimewa. Hal yang paling disuka oleh penulis catatan pagi, yang sebenarnya tidak terlalu pagi, ini. </p>
<p>Aku suka martabak manis keju, aku suka bermalas-malasan seharian, aku suka rawon buatan mama dan cici di sebelah kantor, tapi aku juga suka sesuatu yang singkat. Hal yang terakhir ini <i>mbikin </i>aku kontradiktif.</p>
<p>Iya, singkat. Mulai dari catatan kaki, sub-judul, abstraksi, ringkasan, cerpen, dan pesan pada <i>post-it</i>. Mungkin ini alasannya, aku suka kehidupan. Singkat, dan meski sulit, bisa diatur oleh empunya hidup. Hal-hal yang singkat itu mudah diatur, maka itu aku bisa punya kuasa mengatur, jadi aku juga suka mengatur. Tapi, segala yang singkat juga berakhir singkat. Bisa-bisa, berakhir sebelum aku rampung mengaturnya. Maka itu, aku juga benci hal yang singkat-singkat. Misalnya, hidup yang terlalu singkat, karir yang singkat, dan hubungan singkat. Semuanya terasa memuakkan, terkesan tidak niat, setidaknya buatku.</p>
<p>Makanya, aku menikmati proses. Aku suka melihat <i>behind the scene </i>film. Baca <i>The Art of Watching Film </i>yang tidak habis-habis, memikirkan tulisannya Camus tanpa henti, juga pilihan menarik. Karena aku takut, di ujung yang singkat, maupun yang lama, nanti ada akhirnya. Akhir yang memang tidak selalu buruk, tapi aku juga tidak nyaman dengan perubahan. Makanya aku terkesima dengan orang yang siap menghadapi akhir dan memulai sesuatu yang baru.</p>
<p>Misalnya, selusin teman dan kerabat yang tempo hari menikah. Dan teman serta kerabat yang sebentar lagi menikah. Teman-teman yang baru melahirkan. Teman-teman yang bertunangan. Teman-teman yang memutuskan pindah kerja.</p>
<p>Aku salut dengan mereka, cenderung ke iri. Mereka punya nyali. Mungkin, tidak hanya nyali, tapi juga punya gayung bersambut. Sementara, aku masih suka yang singkat-singkat, masih suka mengatur, masih takut berubah, dan masih egois. Coba, berapa banyak "aku" dalam catatan ini? Bagaimana mau maju?</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-32462402558619498302012-09-16T22:25:00.001+07:002012-09-16T22:25:00.970+07:00Waving Hello<div><p>Well, hello again. After months of months planning to make a few changes to this blog, I finally made it. It just a simple new header, few icons, and a quote. I'm still maintaining the simple, clean-cut, ease, and free theme for this blog. It's a light read, afterall. You wouldn't expect me to use a perch, candles, and diamonds, right?</p>
<p>So, what's up? Do I still have some frequent readers? Or is there anyone who actually reads my blog? I'm not planning to figure it out, though. It's a good thing if you read my blog. I appreciate it.</p>
<p>Things are changing. I'm now take part at a photography club that I was desperately wanted to join to. I'm no longer a student. I just graduated from the university, got a job in a national news agency, and, although I'm not really sure I'm standing on a solid soil, I hope I'm doing good in my job.</p>
<p>I guess, that's it for today. See you again real soon.</p>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-58349844175879186872012-04-26T09:26:00.000+07:002012-04-26T09:26:09.327+07:00CHORAKala itu, malam itu, senyum itu, sendiri itu<br />
Kita menjadi diri kita sendiri<br />
Tanpa rasa, tanpa kata<br />
<br />
Hanya senyum menemani hening<br />
Bersama luka itu, sendu itu, sendiri itu<br />
Tapi ada kita kala itu<br />
<br />
Inginku kembali dalam chora<br />
Bersama mimpi itu, rencana itu<br />
Kita bersama, tapi tidak bersatu<br />
<br />
<br />
Jakarta, 26 April 2012<br />
<i>Kepada sahabat yang kini bermil-mil lebih dekat</i><br />
<i>tapi kini kita saling diam</i>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-13526063021105891012012-04-24T00:33:00.001+07:002012-04-24T00:37:34.730+07:00Sepatu Putih dan Baju MerahHari Sabtu kemarin (21/4/2012), Jakarta dirundung mendung. Setelah pulang dari kelas perdana GFJA XVIII, dalam keadaan setengah mengantuk, gue menumpang <i>Commuter Line</i> dan berangkat ke kampus. Agak sulit memang, mengumpulkan niat yang sudah sembunyi di sela-sela tiang Stasiun Juanda. Tapi, <i>toh</i> akhirnya gue berangkat juga.<br />
<br />
Niat itu gue kumpulkan karena gue sudah kadung janji dengan beberapa kawan di kampus. Teman-teman gue dari Sastra Cina FIB UI lagi ngadain Sinofest kesebelas. Kebetulan, tahun ini bukan satu, bukan dua, tapi buanyak teman gue yang ikut terlibat dalam Sinofest. Sinofest adalah acara tahunannya Sastra Cina. Nama Sinofest sebelumnya tenggelam dari antara nama-nama acara FIB lain seperti, Gelar Jepang, Petang Kreatif, atau bahkan <i>La Semaine de la Francophonie</i>. <br />
<br />
Namun, gue rasa tahun ini mereka berhasil membuat nama Sinofest jadi bergaung kencang macam petasan Betawi. Acara andalan mereka kali ini berpusat pada kuliner Tionghoa Nusantara. Kebayang dong bebek-bebek Peking yang digantung, babi panggang, nasi hainam, dan bacang yang bikin ngiler itu?<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-ovqAGwzHu2GRVPunjw2HPWgu79qGI6XU4neYPiUXf-nDzcFbwalfEXN3bv6dRRPIeZ1sxszpJPekdpBQwSocKawtbpUJJkXA8jAguylcfoUwlM1RyzLX5wG6btEgGrdrgbaFiwRi9p4/s1600/IMG_7184.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="157" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-ovqAGwzHu2GRVPunjw2HPWgu79qGI6XU4neYPiUXf-nDzcFbwalfEXN3bv6dRRPIeZ1sxszpJPekdpBQwSocKawtbpUJJkXA8jAguylcfoUwlM1RyzLX5wG6btEgGrdrgbaFiwRi9p4/s320/IMG_7184.JPG" width="320" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdr7tNwjPtQhXPSQpSMsMuMAVEoOML9h46-sAhjSZbh4utIFQSpmbdM68WJJs-Pn0te_Ak64Rp4rPAh4WWFTOHg0dKSkyjf6niI_jlTebFHwXYRkg6q2mNVBPvW4hOSFDtblbeaut_FWw/s1600/IMG_7204.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdr7tNwjPtQhXPSQpSMsMuMAVEoOML9h46-sAhjSZbh4utIFQSpmbdM68WJJs-Pn0te_Ak64Rp4rPAh4WWFTOHg0dKSkyjf6niI_jlTebFHwXYRkg6q2mNVBPvW4hOSFDtblbeaut_FWw/s320/IMG_7204.JPG" width="320" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixQKEotwFUsFy8WgrZ98lDARZCEdB6GdGSyVHiZ1aSXYRBldNt6Z4jCc9u4uVvIOE9MeN-DIfAzTQGkDjnHIJeiof6Lkl2H7ulqoL-MPrOSktaj3yAyCpDWHbtNaJc1DRFdFIMYVyEcoE/s1600/IMG_7203.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixQKEotwFUsFy8WgrZ98lDARZCEdB6GdGSyVHiZ1aSXYRBldNt6Z4jCc9u4uVvIOE9MeN-DIfAzTQGkDjnHIJeiof6Lkl2H7ulqoL-MPrOSktaj3yAyCpDWHbtNaJc1DRFdFIMYVyEcoE/s320/IMG_7203.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBr-XP-LbPecPWiBwKBnJyel_Mc-sygL5lTKt6IQZ4sTR90B-XjggVIofCtVgq0yTOHsUlRfTX__tP5PF1UvjHkkzoKtQB_NmWTQ7w7GBj2blGgGyGy7oUfD1k5YiX3lPJKQ-2X1kM4jQ/s1600/IMG_7205.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBr-XP-LbPecPWiBwKBnJyel_Mc-sygL5lTKt6IQZ4sTR90B-XjggVIofCtVgq0yTOHsUlRfTX__tP5PF1UvjHkkzoKtQB_NmWTQ7w7GBj2blGgGyGy7oUfD1k5YiX3lPJKQ-2X1kM4jQ/s320/IMG_7205.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Selain banyak <i>Chinese food</i>, Sinofest XI kemarin juga menawarkan pagelaran musik yang menurut gue menarik. Ada band-band hasil audisi mereka, lalu ada Karolina, Hamba Allah, dan The Bobrocks. Gongnya, White Shoes and The Couples Company hadir menutup acara. WSATCC malam itu tampil manis. Entah karena Nona Sarinya memang manis, baju merah lucu yang ia kenakan, atau memang lagu-lagu mereka yang terdengar manis, entahlah...<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvfvch7w5dmyBGMl3icwjEnylcTNGLLRR7oXshH_ios4aQJ0Dlgec8Y59wv08Q3kMh_g_5PeQysiAWfRLq6ihbG6Zx-QGRYM2366X304nvEDJUZm0zx0h5wzqxQS7bWnkOjP_9oRsaFBw/s1600/Sari.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvfvch7w5dmyBGMl3icwjEnylcTNGLLRR7oXshH_ios4aQJ0Dlgec8Y59wv08Q3kMh_g_5PeQysiAWfRLq6ihbG6Zx-QGRYM2366X304nvEDJUZm0zx0h5wzqxQS7bWnkOjP_9oRsaFBw/s640/Sari.jpg" width="447" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOSJ-ogsqc4TFjBeT0ebq9GG75BgGw2qmC23QcYyyZO8dQxswjT99bbHt3mM_pvP35Cya9rOlZH05o5hr_VRe6ysntHKsR45J0NbKo29xzsky5u1QqH5VcDRoes3QZ5qCDfsIlOnd8t_I/s1600/IMG_7329.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOSJ-ogsqc4TFjBeT0ebq9GG75BgGw2qmC23QcYyyZO8dQxswjT99bbHt3mM_pvP35Cya9rOlZH05o5hr_VRe6ysntHKsR45J0NbKo29xzsky5u1QqH5VcDRoes3QZ5qCDfsIlOnd8t_I/s400/IMG_7329.JPG" width="400" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZyauenUEYocPkbVXMkN5g7h-gk7sV9Imc5Md8YLixeX4hbPojkRRFZ8shWveKEh9Wlnx7DDYOhwe_PfuMqZau85ljAsrIfDs93BUlcqtJVvYNslmnUy15j1V699cTXf61N1MViv6GWaE/s1600/IMG_7325.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZyauenUEYocPkbVXMkN5g7h-gk7sV9Imc5Md8YLixeX4hbPojkRRFZ8shWveKEh9Wlnx7DDYOhwe_PfuMqZau85ljAsrIfDs93BUlcqtJVvYNslmnUy15j1V699cTXf61N1MViv6GWaE/s400/IMG_7325.JPG" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJX4xF7Gh0KVTO1wt2tLZirvmxVuoRZiEb_wHynAWxs3AU1vnKmYNa3t4gOlRuJS_k56qEWrvOMjU1_mkshjrDQUW9o-lRUZbqE5I1n16ux1daLldvK1SpU9Yu1iDrcDe1pLF5hbhQwXU/s1600/IMG_7352.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJX4xF7Gh0KVTO1wt2tLZirvmxVuoRZiEb_wHynAWxs3AU1vnKmYNa3t4gOlRuJS_k56qEWrvOMjU1_mkshjrDQUW9o-lRUZbqE5I1n16ux1daLldvK1SpU9Yu1iDrcDe1pLF5hbhQwXU/s400/IMG_7352.JPG" width="265" /></a></div>
<br />
<br />
WSATCC malam itu nggak sekedar bernyanyi. Di akhir penampilan mereka, kembang api bersahut-sahutan menyambut hantaman drum John dan suara Nona Sari.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghTo0FIcFgk1ecFqqVWr4h9IP4B1QdAk8lpfkyHeVnKABZjlx8I__QZunJrHLl08vpVG05UsN0KfaMenKrwBKdjBD9zJhmjt_m52p5RV5eeOp6VVsevsuH__2edXj8_ezYvgvr3BVlvH8/s1600/IMG_7393.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghTo0FIcFgk1ecFqqVWr4h9IP4B1QdAk8lpfkyHeVnKABZjlx8I__QZunJrHLl08vpVG05UsN0KfaMenKrwBKdjBD9zJhmjt_m52p5RV5eeOp6VVsevsuH__2edXj8_ezYvgvr3BVlvH8/s400/IMG_7393.JPG" width="400" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeuJHeIFtBO5CtAGKkaYG8WbRiP4ldgx-agekmE1EvwDmn7yu6wiz-lHt6ODaXoKkYts7R8hqALeP7XiusCRpg4XGJDvc1PEOQEDXG6nE0fEy1pyHqgIDH6_vjzzjgkiPkJwI81LKgrpo/s1600/IMG_7410.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeuJHeIFtBO5CtAGKkaYG8WbRiP4ldgx-agekmE1EvwDmn7yu6wiz-lHt6ODaXoKkYts7R8hqALeP7XiusCRpg4XGJDvc1PEOQEDXG6nE0fEy1pyHqgIDH6_vjzzjgkiPkJwI81LKgrpo/s640/IMG_7410.JPG" width="425" /></a> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV_d1ahovi3p6pTVHt4uasi6cha2MtyFRl_c-qJn7b6dxR9E0fy3mt5g8xdKjlLUmcXcDnKrBcrL6n1044LcWwSYCfXrpv6MkrBBiD9l5gzTAQerOEt9WIvv31XsU6JLOdpSidneTq-dQ/s1600/IMG_7417.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV_d1ahovi3p6pTVHt4uasi6cha2MtyFRl_c-qJn7b6dxR9E0fy3mt5g8xdKjlLUmcXcDnKrBcrL6n1044LcWwSYCfXrpv6MkrBBiD9l5gzTAQerOEt9WIvv31XsU6JLOdpSidneTq-dQ/s640/IMG_7417.JPG" width="380" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
Setelah White Shoes & The Couples Company benar-benar pamit, ternyata kembang api terus menyala di angkasa. Saat itu, puluhan anak-anak Sastra Cina mulai berteriak dalam Bahasa Mandarin. Walaupun gue nggak ngerti, gue yakin mereka lagi merayakan kesuksesan acara Sinofest XI.</div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg57RyKRnwkVttSoHVnpWv6VFCcQ51CV5Zb10Q0qpZy_z16MRP6sVCKPD7_znkkCyJJddWAbGRyoHCzMHfY5HTTMTOsgHBZhK7_b47ze5MYrXEp8yT6ddxXY4TROyPoqjAbEbfHBTLuIqs/s1600/IMG_7444.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg57RyKRnwkVttSoHVnpWv6VFCcQ51CV5Zb10Q0qpZy_z16MRP6sVCKPD7_znkkCyJJddWAbGRyoHCzMHfY5HTTMTOsgHBZhK7_b47ze5MYrXEp8yT6ddxXY4TROyPoqjAbEbfHBTLuIqs/s640/IMG_7444.JPG" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: x-small;">p.s. doa gue buat Mas Dekun yang mengalami kecelakaan saat memasang lampion. Lekas sembuh, lekas kembali beraktivitas ya, Mas! :)</span></blockquote>
<span id="goog_372640658"></span><span id="goog_372640659"></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-14262919985393891372012-04-12T08:55:00.000+07:002012-04-12T08:55:44.939+07:00Just Don't StopI remember, the first time I start <i>blogging</i> on Tumblr. I saw a pre-made post that says: "Doesn't matter how slow you go, as long as you keep on going." That was simple. I never knew it will be THAT hard. There will be so many things involve. There will be heart brokens, tears falling, plans ruined, changing directions... The bottom line is nobody ever told me that the future will be filled with rocky roads.<br />
<br />
I was optimistic back then. Now, I'm afraid. I have plans, I have dreams, that I'm not sure how to reach them. But I have opportunities. Not much, but enough.<br />
<br />
Maybe, this is the right time to tell to myself that I must not stop. I have to keep on going because there is still hope. I can't rely on myself only; but I can't hang on to other people that would not be around forever either.<br />
<br />
Hey future me, this is you in the past. This is you feel troubled, afraid, and having doubts. You <i>or me</i>, is now have to face a new cirlce, a new challenge, and new opportunities. You owe us stories in the future, ok? I look forward for it.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-58530767939944486042012-01-30T12:44:00.001+07:002012-01-30T12:45:44.406+07:00Living at Its BestI know this is way to late to tell-<i>even to myself</i>-that my passion in life is to capture-<i>or even design and make</i>-some unique houses, buildings, and then make my own. I don't know how but I believe that one day, I can make this a living: capturing beautiful houses and building.<br />
<br />
For now, I'm still trying to get there; <i>living at its best</i>.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-83212915048975854572011-11-20T19:10:00.000+07:002011-11-20T19:10:49.662+07:00I Owe Many Things To Myself<i>I want to be on top. I want to earn huge. I want to livin' high. Yet, I'm here and terrified.</i><br />
<i><br />
</i><br />
Akhir-akhir ini gue makin sadar bahwa gue masih berhutang banyak sama diri gue. Akhir tahun semakin dekat, dan nggak banyak yang udah gue capai. Bahkan, rasanya gue makin nggak memberikan jalan untuk suara gue sendiri. Gue terlalu merasa nyaman di <i>comfort zone</i> gue, sampai gue merasa: <i>this whole world is my comfort zone</i>.<br />
<br />
Sebenernya nggak jelek, merasa dunia ini adalah <i>a-giant-comfort-zone-of-yours. </i>Secara teori, seharusnya dengan menganggap dunia ini adalah zona nyaman raksasa, banyak hal yang bisa kita lakukan dengan nyaman. Tapi, tapi coba bayangin ini: di <i>comfort zone</i>, lo bisa tidur seenaknya, bisa mikir seenaknya, bisa membayangkan hal-hal yang enak aja, bahkan lo bisa tinggal mikir dan semuanya tersedia buat lo. Sayangnya, ini dunia nyata. Bukannya gue merendahkan filosofi a la <i>The Secret, </i>tapi apa gunanya mikir doang?<br />
<br />
Gue merasa, pola pikir gue makin berantakan. Gue udah nggak berfikir secara runtut dan sistematis kayak dulu lagi. Rasanya gue mau menyalahkan sistem pendidikan di kampus gue yang membuat gue jadi kayak begini, tapi, <i>hello?</i> Lo-nya aja yang ngga bisa jaga diri, Tit!<br />
<br />
Rasanya, gue musti sadar dan musti mulai berbuat sesuatu mulai sekarang. Sekarang? Iya, gue tahu rasanya agak telat. Tapi kalau nggak sekarang, mau kapan lagi?Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-61647115729194836552011-10-30T07:22:00.000+07:002011-10-30T07:22:51.596+07:00(Di Balik) Sumpah(nya) Pemuda<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://fc05.deviantart.net/fs7/i/2005/175/8/9/Alone_by_Naksatra.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="275" src="http://fc05.deviantart.net/fs7/i/2005/175/8/9/Alone_by_Naksatra.jpg" width="320" /></a></div><br />
<span style="font-family: inherit;">"Sumpahmu, lukaku." batin</span> Laki-laki itu dengan tatapan nanar.<br />
"Ah, itu bukan masalahku." ucap Laki-laki itu riang, sambil terus membatin.<br />
<br />
Ada apa ya dengan pemuda masa ini? Kebanyakan pemuda masa ini-<i>termasuk saya tentunya</i>-sudah terlalu sibuk dengan <i>earphone</i> di telinga mereka, Blackberry yang tersangkut di jari-jemari mereka, acara kampus di benak mereka, Wikipedia jadi bekingan mereka, dan mereka meninggalkan nalar, nurani, empati, bahkan peduli di rumah.<br />
<br />
Tanggal 28 kemarin Hari Sumpah Pemuda. Hah! Sudah banal membahas Sumpah Pemuda. Hapal saja tidak, saya nggak berani ikut-ikutan membahas Sumpah Pemuda. Terlepas dari kemungkinan bahwa Sumpah Pemuda adalah hoax besar yang dibuat untuk membuat mitos-mitos yang bisa menyatukan semua pemuda Indonesia, saya lebih tertarik membahas sumpahnya pemudi dan pemuda di masa ini.<br />
<br />
Memangnya pemuda jaman ini masih sumpah-sumpahan? Sumpah itu kan janji, sesuatu yang musti ditepati. Nazar. Dua orang pemudi-pemuda sepakat untuk tidak lagi saling merindu, itu juga artinya saling berjanji, kan? Apalagi yang saling berjanji untuk selalu bersama, sudah jelas kalau itu.<br />
<br />
Lalu, ada apa dengan sumpah 2.0 (baca: <i>two point o</i>) di era digital ini? Ini memang jaman susah. Susah cari sinyal, susah mau langganan BIS, susah kalau USB hilang. Mau makan aja susah, apalagi cari kerjaan. Wah, sudah lagu lama itu. Nah, kalau urusan hati? Ini dia yang prioritasnya jadi nomor kesekian. Asal hidup enak, <i>enjoy</i>, layak, ya jalanin saja. Peduli setan sama hati. Lalu, hanya sampai di situ? Katanya generasi logis, maunya jadi atheis, menolak percaya mistis, tapi kok bikin miris? Hati sendiri saja disisihkan, bagaimana nasib hatinya orang lain?<br />
<br />
Susah menepati janji. Bahkan kita tidak lagi ingkar janji. Kita lebih sering lupa kalau kita punya janji. Ada sumpah pemuda di balik sumpahnya pemuda. Masing-masing kita bersumpah untuk mengusahakan hidup layak untuk diri kita masing-masing. Tapi ketika semua orang bersumpah, pasti ada aja yang ketikung. Namanya juga hidup. Nggak semuanya bisa menepati janji mereka.<br />
<br />
Di balik sumpahnya pemuda, ada pepesan kosong. Saya takut saya tidak bisa beli bacem, teri, atau usus agar pepesan saya tidak kosong. Tapi, selain saya, adakah yang masih takut?Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-46078214124226593312011-05-28T09:18:00.000+07:002011-05-28T09:18:00.878+07:00We're All Need A Release<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz860_IOg9s-EheG-GYLU8cbIAvUxdniFMTeF8zOxGm1q9CDE0KIQmC2LgcGYbEN7AcxvaReuGKOQKz8g1t0CW34YksQXhNG-TffikSPFeh0o2b_oje_IZQu3fauUiF_ZOZnKHI6qcp2o/s1600/Sigmund_Freud_LIFE.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz860_IOg9s-EheG-GYLU8cbIAvUxdniFMTeF8zOxGm1q9CDE0KIQmC2LgcGYbEN7AcxvaReuGKOQKz8g1t0CW34YksQXhNG-TffikSPFeh0o2b_oje_IZQu3fauUiF_ZOZnKHI6qcp2o/s320/Sigmund_Freud_LIFE.jpg" width="225" /></a></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">Sigmund Freud</span></div><div style="text-align: center;"><br />
</div>Ketika gue membuat <i>posting</i>-an ini, terdengar lagu What You Want dari Two Doors Cinema Club. Ngomongin soal <i>what I want, </i>tadinya gue mau memulai dengan aksi sok pinter membahas hasil diskusi peserta kelas <i>Dinamika Pemikiran Prancis</i> mengenai Freud dan Lacan dalam bidang psikoanalisis. Apa daya? Lebih menarik membahas hal lain yang masih "nyerempet" soal spikoanalisis daripada sok pinter di blog sendiri. Hehe..<br />
<br />
<i>So, </i>gue keingat lagi soal salah satu episode <i>30 Rocks</i> ketika Liz Lemon mau berhenti makan <i>junk food</i> dan nggak ada bawahannya yang setuju dengan aksi Liz Lemon ini. Alasannya? Semua orang butuh pelarian. Kalau Liz menolak melampiaskan tekanan stressnya dengan makan <i>junk food</i>, lalu apa yang akan terjadi dengannya?<br />
<br />
Semua orang butuh pelarian. Menurut Freud, <i>penyaluran libidinal</i>. Jadi intinya, (...wait, ini yang gue tangkap hlo ya. Saat itu perut gue lagi sakit, ujian gue amburadul, dan badan gue lagi kecapean. Jadi, lebih baik ini jangan dijadikan rujukan!) manusia itu pada dasarnya punya tiga hal dalam dirinya: <i>id, ego, </i>dan <i>super ego</i>.<br />
<br />
<i>Id </i>adalah alam bawah sadar kita; keinginan-keinginan yang nantinya akan dieksekusi oleh <i>ego</i>, tapi sebelumnya juga harus melewati sensor <i>super ego-</i>yang menilai apakah keinginan kita ini masih masuk dalam batas-batas norma dalam masyarakat dan nilai-nilai yang kita punya<i>. </i>Manusia yang dikuasai <i>id</i> akan tampak sangat primitif karena apapun yang ia inginkan harus segera dipenuhi. Manusia yang dikuasai <i>ego</i> akan sangat rasional, dan manusia yang dikuasai <i>super ego</i> adalah orang-rang yang sangat idealis. Ketika <i>id </i>tidak dapat dipenuhi karena berbenturan dengan <i>super ego</i>, <i>id</i> mencari cara bagaimana "menyelesaikan" ketidakdipernuhinya kebutuhan ini. Manusia lalu mengalihkan keinginan <i>id</i>, itulah pelarian yang disebut <i>penyaluran libidinal</i>. <i>Penyaluran libidinal</i> bisa berupa pekerjaan, bisa juga berupa membuatan karya seni yang indah bagi para seniman.<br />
<br />
<i>I must admit</i>, ketika gue lagi <i>down</i>, sedih, sedikit depresif, puisi-puisi gue mendapat tempat di hati beberapa orang (Ya, Nihaq, that was you who said that! Not to mention that you enjoy me being <i>galau</i> hahaha...) tapi itu dia! Dalam hal ini, omongan Freud terbukti di gue. Selain itu, ketika hidup gue terasa sangat berantakan; banyak tugas yang belum dibuat, ujian menunggu, kamar kayak kapal pecah, proyek terlantar, dan gabisa kemana-mana ketemu orang, gue akan main The Sims. Ya, ini adalah cara lain gue mengalihkan masalah. Bagaimana denganmu? Inget aja satu hal: <i>we're all need a release. </i>Jangan dipendem, ya!Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-27350860538670506882011-03-19T09:15:00.000+07:002011-03-19T09:15:10.518+07:00LangkaWaktu gue kecil, ada yang pernah ngasih tau gue soal alasan mahalnya harga emas. Katanya, emas itu logam mulia, logam yang sulit dicari, langka, jadinya mahal. Akhirnya, gue sampai pada kesimpulan bahwa apapun itu--asal langka--maka ia akan <i>segitunya</i> berharga.<br />
<br />
Ada satu hal yang akhir-akhir ini sangat berharga buat gue: konsentrasi. Gue sulit banget bisa duduk diam, baca buku, ngerjain tugas, dan nyelesein tugas. Gue bener-bener butuh kemampuan untuk jadi tekun dan berkonsentrasi penuh.<br />
<br />
Sampai saat ini pun gue masih nggak ngerti kenapa. Rasanya, gue nggak bisa hanya ngerjain satu subjek dalam satu kesempatan: terlalu membosankan! Help!Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-81008422303812079382011-03-14T07:38:00.000+07:002011-03-14T07:38:39.214+07:00Things I want, things I will never have......is be a part of <i>you. You</i> as in plural understanding. <i>You</i> as in a group of people with the same interrest. <i>You </i>means not you as in person. <i>You</i>. But thankfully someone ripped of my only chance and force me to step million steps away and never be found from the <i>you</i> I've been praising for.<br />
<br />
Well, this morning-digitally, at least-I saw <i>you</i> and how I feel longing to be a part of <i>you</i>. And of course, once again, a <i>mauvaise foi</i>, someone ripped off that dream for me; an egosentric narcistic man, kept me from being a part of <i>you</i>.<br />
<br />
Things I want, things I will never have. I guess I had to keep my baby big eye to its case for a while until I found another <i>you</i>.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-11463117034245600872011-02-18T23:01:00.002+07:002011-02-18T23:08:22.881+07:00MAYA Terbit Lagi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheQz3kPqnN24bX6NYwemElQ5Q5hK4ysFwlwmFDA5agIiG1XV4nsFYxT-NOeIoUnUev4opPlUsKJBOO9GXgzjwloSWmMw5nCdCuyiJRlP3J_ZbYzXuTSG6ZI-jNKcgl5jkt09M7geFetPE/s1600/180665_176787895698889_100001030405544_409590_6031507_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheQz3kPqnN24bX6NYwemElQ5Q5hK4ysFwlwmFDA5agIiG1XV4nsFYxT-NOeIoUnUev4opPlUsKJBOO9GXgzjwloSWmMw5nCdCuyiJRlP3J_ZbYzXuTSG6ZI-jNKcgl5jkt09M7geFetPE/s320/180665_176787895698889_100001030405544_409590_6031507_n.jpg" width="225" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Halo, selamat malam.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Setelah <i>hiatus</i> selama beberapa bulan, akhirnya MAYA bisa terbit lagi untuk memenuhi permintaan para penunggu Kansas yang resah dan para Punggawa MAYA yang juga resah karena belum menemukan tempat yang pas untuk menumpahkan ide-ide gila mereka selain di majalah ini.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><i>This is my first edition as an editor-in-chief of MAYA. That's why I am really excited about this</i>. Jadi, gue sih berharap para pembaca MAYA juga se-excited gue dalam "menyambut" terbitnya MAYA. Gue memang melanjutkan perjuangannya Ade Kurnia Irawan, pendiri serta pemimpin redaksi MAYA sebelum gue, tapi bukan berarti gue akan menjadi Aad versi perempuan. Aaaaah, big no no! Gue akan menjadi diri gue sendiri, dengan idealisme gue, dengan kesalahan gue, dengan selera gue, dan dengan dukungan dari para Punggawa Maya yang luar biasa.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b>MAYA itu apa, sih?</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Buat yang lebih familiar dengan istilah <i>zine</i>, nah, MAYA ya <i>zine</i>; majalah gratisan yang dibuat sepenuh hati oleh sekelompok pemuda-pemudi. Namun, kami agak kurang familiar dengan istilah <i>zine</i>. Jadi sebut saja "majalah". Lebih sederhana, lebih mengena. Mudah-mudahan.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b>Isinya MAYA itu apa?</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Ya foto, ya tulisan. Intinya, kami ingin menghibur para pembaca MAYA. Cita-cita luhur kami, nantinya MAYA bukan hanya menghibur, tapi juga sumber informasi.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b>Punggawa MAYA itu apa?</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Redaktur MAYA. Terdiri dari pemred, fotografer, layouter, penulis, dan tukang tagih uang kas. Kami semua masih dan pernah kuliah di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Ada yang masih berkutat dengan S1-nya, ada yang sedang menempuh S2-nya, dan ada yang belum menentukan jalan hidupnya sembari bekerja sebagai fotografer.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b>Boleh ikutan gabung?</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Kalau kamu berkuliah di FIB UI, boleh banget. Kunjungi kami di bangku biru Kansas; colek aja, nanti pasti kami ladeni semua pertanyaanmu. Syaratnya gampang: suka memfoto momen-momen ajaib di kampus, suka nulis (bukan jago, suka aja gapapa), dan rela menyisihkan minimal Rp 20.000,00 perbulan untuk uang cetak MAYA :)</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Kalau kamu bukan anak FIB UI, kamu masih boleh ikutan nulis di MAYA, tapi hanya untuk rubrik PEPAYA; rubrik yang dikhususkan untuk sirat-surat pembaca MAYA yang dikirim ke mayalahsgalanya@gmail.com. Kirim <i>e-mail</i> kamu ke mayalahsgalanya@gmail.com dengan <i>subject</i> PEPAYA. Ditunggu, hlo!</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b>Wuih sadis, kok bisa terus terbit sih, kan gratis?</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Karena kami rela menyisihkan uang jajan kami setiap bulan. Kalau ingin menyumbang, boleh banget hlo. Caranya mudah, colek salah satu dari antara Punggawa Maya, dan beri uangnya. Kalau mau transfer, colek lagi salah satu dari antara Punggawa Maya, lalu tanya nomer rekeningnya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b>Aduuuh, masih punya pertanyaan nih..</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Yasudah, kirim saja ke mayalahsgalanya@gmail.com atau <i>mention</i> kami di Twitter @majalahmaya atau lagi, kunjungi dan jadilah teman kami di <a href="http://facebook.com/majalah.maya">Facebook MAYA</a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Selamat menikmati MAYA edisi-5!</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-22835361234701355292011-02-16T07:47:00.000+07:002011-02-16T07:47:45.266+07:00Saya suka pria dengan selera humor yang oke.....dan puji Tuhan, saya sudah menemukan pria dengan selera humor yang oke. Ada dua orang tepatnya; yang satu sudah jadi kekasih saya, dan yang satunya adalah pria yang saya hormati, dan kalau tidak keberatan, saya ingin jadi teman baiknya (melirik seorang pria yang tengah jatuh hati pada seorang gadis mungil manis dan cerdas-<i>selain gue</i>).<br />
<br />
Mereka adalah orang yang, <i>ehm</i>, bagaimana ya menggambarkan mereka? Keduanya adalah manusia unik. Yang satu, menolak disebut gaul. Anti tren: berdandan, berfikir, dan memilih jauh dari tren. Menghindari kekinian. Yang satunya lagi memang bukan <i>latest edition</i>, cuman, kalau kata bokap gue, "He's not that old. In some ways, anchien. But trendy." namun, menurut <b>ratusan</b> (setahu gue sih anggota RTC plus anggota Kansas plus anggota RURU plus anak-anak konser, harusnya jumlahnya bahkan lebih dari ratusan) orang ini sangat <i>in</i> dan memang trendy; baik dari pemilihan kaos, pemilihan merchan, pemilihan musik, sampai pola pikir. (Akhirnya saya sadar, lebih primiitif kekasih saya.<br />
<br />
In their own portion, they had colored my life, and all I can do is make a post about them. I hope I could give 'em more than this one day :)<br />
<br />
Have a nice day, Folks!Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-59402512174384204332011-02-09T01:56:00.000+07:002011-02-09T01:56:03.480+07:00Masalah dalam Masalah<i>"Cinta, deritanya tiada akhir." -Ti Pat Kai</i><br />
<i><br />
</i><br />
Dan lalu, ada lagu dalam sendu yang terlanjur mendalu<br />
Yang beranak ragu dan merangsuk masuk ke kalbu<br />
Dalam bimbang dan sisa pilu, aku merasa malu<br />
Karena ada senyum baru yang bersemayam dalam tabu<br />
<br />
Ini bencana ini akar duka ini gila!Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-25158848152659754862011-01-31T18:52:00.000+07:002011-01-31T18:52:37.630+07:00Penikmat, Bukan PembuatOrang yang suka menikmati <i>sesuatu</i> belum tentu mahir membuat <i>sesuatu</i> itu. Contoh mudah, seseorang yang suka makan tahu sutra, belum tentu dia jago membuat tahu sutra. Yakali, tahu cara bikinnya aja belum tentu. Nah! Akhirnya gue sadar. Belum tentu <i>sesuatu </i>yang suka gue nikmatin, bisa gue buat sendiri.<br />
<br />
Dengan sangat menyesal akhirnya gue harus mengakui kalau setidaknya sejauh ini, gue <s>tidak</s> belum bisa menghasilkan gambar-gambar indah sarat konten jurnalistik, makna, dan estetika yang ciamik. Ya, <i>I'm <b>not a photographer</b>. And even there are times I carry a big badass camera with its huge gigantic beautiful lenses, I'm still not yet a photographer.</i><br />
<i><br />
</i><br />
<i>*sigh</i><br />
<i><br />
</i><br />
Gue benar-benar ingin menjadi seorang pembuat gambar indah sarat makna, tapi apa daya? Sejauh ini gue hanya mampu memaknai sesuatu lewat kata. Itupun, belum tentu bermakna.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-41534316438629501072011-01-24T07:58:00.000+07:002011-01-24T07:58:41.516+07:00Di Baranya CemburuKetika terpaku pada sosokmu di antara mereka<br />
Entah apa yang ada di benak mereka yang jalang<br />
Tapi yang kutahu, engkau segalanya buatku<br />
<br />
Biar malam dingin ini hangat dengan hati yang membara<br />
Riuh abu bertebaran nanti pagi menjelang<br />
Tapi yang aku mau, mata dan hatimu hanya untuk aku<br />
<br />
Tapi siapa aku, di antara senyum mereka<br />
Dengan kiblat yang sama denganmu, justru aku yang jalang<br />
Aku tahu cemburu bukan lagi milikku<br />
<br />
Biar aku mati, di baranya cemburuAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-37400369277543967032011-01-23T17:16:00.000+07:002011-01-23T17:16:32.209+07:00Tentang Cinta Dihalang KataKita di antara kata dalam sunyinya lengang dan jarak<br />
Ketika kita menghirup udara atas nama cinta<br />
dan menumbuhkan duri dalam daging mereka<br />
Biar mereka mereka apa yang ada dalam hati kita<br />
Karena mereka tak pernah kenal cinta kasih, kau tahu mereka merapal mantra,<br />
melempar mesiu, menabuh genderang perang, dan tetap mereka benci pada cinta<br />
Tapi meminta surga<br />
<br />
Cinta kita dihalang kata, ditolak dunia<br />
Karena cinta, aku menyepi, berdiam dalam tameng sendiri<br />
Mata hati telinga dan tubuhku tak sama dengan mereka<br />
Aku lihat bahagia; mereka lihat nista<br />
Aku rasa cinta; mereka rasa dengki<br />
Aku mendengar lagu mengalun pelan merapal puisi cinta<br />
pelipur lara dalam malam Getsemani manusia; tapi mereka dengar aku<br />
merapal mantra, memanggil setan, dan menyembah berhala<br />
Tubuhku nista, tidak satu dimensi denganmu<br />
<br />
Sekali lagi karena cinta (kita?) dihalang kataAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-11871819453768484372011-01-17T19:26:00.000+07:002011-01-17T19:26:47.330+07:00Narasi tentang NegasiHalo, kembali lagi di edisi <i>sangat </i>naratif dalam blog ini; di mana blog ini akan berfungsi seperti bagaimana mestinya, sebagai saluran curahan hati sang empunya blog. Kali ini ada satu hal yang sangat ingin gue bahas: negasi. Bagi gue, negasi adalah mimpi buruk. Negasi adalah kebalikan dari segala harap yang dibangun, kebalikan dari semua yang sudah dipersiapkan, atau mimpi indah yang tidak kesampaian. Negasi.<br />
<br />
Memang, manusia bisa selalu berencana dan Tuhan yang menentukan. Tapi entah kenapa, kecenderungannya adalah: ketentuan yang dibuat Tuhan biasanya adalah negasi dari yang kita inginkan. Sebagai contoh mudah, "Aduh, Tuhan, hari ini cerah dong. Aku mau pergi ketemu cem-ceman nih di Bekasi. Jauh, Tuhan." Tiba-tiba.. Jdarrr! Hujan deras. Artinya, tidak cerah. Lalu kesempatan lain lagi, "Tuhan, matkul ini neraka banget, deh! Udah belajar mati-matian kok masih gabisa ya? Biarin deh cuman lolos, yang penting lulus." Hasilnya? Tetap tidak lulus. *sigh*<br />
<br />
Lalu apa, Tit, yang terjadi di kehidupanlo sampai lo <i>tegel</i> bernarasi soal negasi malam ini di bloglo? <i>Well, let's just say that my oh-so-ftv-or-teenlit-kind-of-life is heading to some lame scenario of a negation of every hope I hope for.</i><br />
<i><br />
</i><br />
<i>Shitty, eh?</i> Yasudahlah, ya. Kita memang harus selalu <i>legowo</i> soal hal beginian. Lagian, satu yang gue percaya, setiap Tuhan memutar jalan hidup kita.. Tuhan menyiapkan 'kejutan' menyenangkan. Kadang-kadang 'si kejutan' tidak mesti jadi milik kita; hanya <i>teaser</i> atau dengan kata lain, kita hanya diizinkan untuk "menikmati" tanpa harus "memilikinya" - apapun itu, gue masih percaya: ada keselamatan di balik rencana-Nya.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-38140085741163013642011-01-14T08:29:00.000+07:002011-01-14T08:29:50.072+07:00This Morning's StorySo, yesterday I ended up by sleeping too tight after spended my whole day <s>working</s> training at my new office. No. I couldn't say <i>office</i>. It's a store; that I worked at. So, basically, that store is my office.Well, so far it was really fun! I kinda enjoying myself being there with Mira, Devi, The Seniors, and only three or four customers (p.s. three of them can't even talk in Bahasa) - that's quite low sale but honestly, it's fun. So?<br />
<br />
Honestly, I'm not talented in marketing. That's just too.. I don't know, harsh?Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-79041612484452987902011-01-12T21:52:00.000+07:002011-01-12T21:52:16.981+07:00The Absurdity of Being MeIs as simple but hurtful as an apology for being Summer.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-32972512650601583212011-01-03T01:38:00.002+07:002011-01-03T01:48:08.234+07:00Welcoming 2011Sudah awal tahun<i> *tarik nafas panjang* </i>sudah waktunya bangun dari 'auto-mode' selama setahun penuh. Tidak. Gue nggak sampai hati kalau harus bilang bahwa tahun 2010 gue lakukan dengan sia-sia. Tidak sama sekali, hanya saja, gue kurang awas tahun lalu.<div><br /></div><div>Banyak yang harus dibenahi tahun ini. Kalau begitu, makin jelas kalau tahun ini akan menjadi tahun yang berat. Entahlah, yang jelas gue punya firasat bagus untuk tahun 2011 ini.</div><div><br /></div><div>Barusan gue membuka <i>Twitter</i> via <i>Tweetdeck</i>. Banyak-nggak cuman satu atau dua-dari antara mereka yang gue <i>follow</i> menulis kegembiraan mereka di tahun baru dengan pasangan-pasangan mereka. Iri? Sedikit. Masalahnya, masalah gue agak ribet. Gue nggak kehilangan cinta-atau mungkin gue <i>merasa</i> tidak kehilangan cinta-tapi gue kehilangan kehadirannya. Itu aja.</div><div><br /></div><div>Sendiri itu nggak jelek kok. Gue bisa bebas ngapain aja, ke mana aja, beli apa aja, asal gue bisa, ya tinggal dijalanin. Nggak perlu ijin ribet, nggak perlu ngambek2, pokoknya ya.. bebas. Tapi, ada rasa yang hilang. Nah, rasa itu yang nggak bisa sembarang ditambal sulam. Rasa nggak bisa dipaksa, Bung.</div><div><br /></div><div>Itu masalahnya.</div><div><br /></div><div>Ya sudahlah, mari kita menyambut 2011. Makin banyak berkarya, makin fokus, makin sukses, makin jadi anak Tuhan yang beneran, makin ngebanggain orangtua. Amin.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-91629080598338016422010-12-05T14:21:00.002+07:002010-12-05T14:24:40.490+07:00Happy PeopleSudah terlalu banyak air mata. Rasanya Jakarta butuh pemuda-pemudi yang dinamis, punya stok senyuman sebanyak, atau bahkan lebih banyak dari masalah yang akan datang menghadang.<div>Oh Jakarta, ibukotanya pemuda tampan dan pemudi yang manis-manis.</div><div><br /></div><div>Halo lagi. Mari tersenyum lagi.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1393783526827313133.post-55868633645850107592010-11-16T22:01:00.002+07:002010-11-16T22:08:21.409+07:00About That TearsSo you didn't see me cry behind my glasses. Yes, I didn't mean for you to figure it out, anyway. I just.. well yes. I'm fucking jealous for every girl you'll meet every day, their every smile, their hellos, and their lips saying your name in a long and cheerful tone. The tone that was mine who said your name while smiling and hugging you.<div><br /></div><div>Fuck this. If I don't remember I have family and responsibilities and even a such thing called religion, I bet I am dead already.</div><div><br /></div><div>I'm breaking down. Everybody knows you're not mine anymore. Fuck this. Can't I just quit?</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03847921420454228374noreply@blogger.com0