Wednesday, 11 February 2009

Aku (Masih) Menunggu

Tak usah buru-buru. Gunakan waktumu. Ikuti kata ibumu, jangan terburu-buru. Toh, aku masih menunggu. Sekarang masih senja. Belum waktunya kita bermanja. Malam masih panjang, usia kita juga masih tergolong remaja.

Aku tidak tau kamu sedang apa. Aku juga tidak tau kamu di mana. Yang aku tau, aku tidak tau apa-apa lagi tentangmu sejak beberapa hari yang lalu. Aku sampai membiru, ketika menunggu. Menunggu kamu.

Satu jam lagi. Biasanya satu jam lagi jadi batas waktu yang bisa aku tunggu. Aku masih menunggu kamu.

Perutku keroncongan, kepalaku sakit, badanku pegal, otakku mulai lelah. Setiap hari rutinitas semakin berat dan menjemukan. Di antara itu, aku bertanya. Kamu di mana? Aku masih menunggu kamu.

Adakah kamu malam ini? Mungkin tidak. Kalau ada, toh aku mau apa? Kan kita sama-sama bingung. Kamu hilang, tugas terbilang. Padahal, aku butuh suntikan semangat. Tidak dari kamu, lalu dari siapa lagi?

Sudahlah, malam belum larut. Masih senja di ufuk barat mengkerut. Jangan cemberut! Semakin aku menunggu, kesehatanku semakin diparut, tapi aku berkeras karena aku butuh kamu.

Kamu?

No comments: