Karena kamu berjalan terus tanpa pernah menoleh. Tersenyum kecil tanpa arti, hanya basa-basi. Cukup waktu bagiku untuk bahkan sekedar berharap. Kini lelah mulai menghampiri.
Kata dipatah dalam arang mengerang. Aku merindu dalam hiraumu.
Dan aku cuma mampu bergumam. Bergumam pelan dan berdengung. Melagu melodi lugu, hanya untukmu. Aku terlanjur suka padamu. Mungkin hanya hari yang mampu mengata jadi apa rasa ini nanti.
Teruslah membatu, Kekasihku.
No comments:
Post a Comment