Sigmund Freud
So, gue keingat lagi soal salah satu episode 30 Rocks ketika Liz Lemon mau berhenti makan junk food dan nggak ada bawahannya yang setuju dengan aksi Liz Lemon ini. Alasannya? Semua orang butuh pelarian. Kalau Liz menolak melampiaskan tekanan stressnya dengan makan junk food, lalu apa yang akan terjadi dengannya?
Semua orang butuh pelarian. Menurut Freud, penyaluran libidinal. Jadi intinya, (...wait, ini yang gue tangkap hlo ya. Saat itu perut gue lagi sakit, ujian gue amburadul, dan badan gue lagi kecapean. Jadi, lebih baik ini jangan dijadikan rujukan!) manusia itu pada dasarnya punya tiga hal dalam dirinya: id, ego, dan super ego.
Id adalah alam bawah sadar kita; keinginan-keinginan yang nantinya akan dieksekusi oleh ego, tapi sebelumnya juga harus melewati sensor super ego-yang menilai apakah keinginan kita ini masih masuk dalam batas-batas norma dalam masyarakat dan nilai-nilai yang kita punya. Manusia yang dikuasai id akan tampak sangat primitif karena apapun yang ia inginkan harus segera dipenuhi. Manusia yang dikuasai ego akan sangat rasional, dan manusia yang dikuasai super ego adalah orang-rang yang sangat idealis. Ketika id tidak dapat dipenuhi karena berbenturan dengan super ego, id mencari cara bagaimana "menyelesaikan" ketidakdipernuhinya kebutuhan ini. Manusia lalu mengalihkan keinginan id, itulah pelarian yang disebut penyaluran libidinal. Penyaluran libidinal bisa berupa pekerjaan, bisa juga berupa membuatan karya seni yang indah bagi para seniman.
I must admit, ketika gue lagi down, sedih, sedikit depresif, puisi-puisi gue mendapat tempat di hati beberapa orang (Ya, Nihaq, that was you who said that! Not to mention that you enjoy me being galau hahaha...) tapi itu dia! Dalam hal ini, omongan Freud terbukti di gue. Selain itu, ketika hidup gue terasa sangat berantakan; banyak tugas yang belum dibuat, ujian menunggu, kamar kayak kapal pecah, proyek terlantar, dan gabisa kemana-mana ketemu orang, gue akan main The Sims. Ya, ini adalah cara lain gue mengalihkan masalah. Bagaimana denganmu? Inget aja satu hal: we're all need a release. Jangan dipendem, ya!