Sunday 20 November 2011

I Owe Many Things To Myself

I want to be on top. I want to earn huge. I want to livin' high. Yet, I'm here and terrified.


Akhir-akhir ini gue makin sadar bahwa gue masih berhutang banyak sama diri gue. Akhir tahun semakin dekat, dan nggak banyak yang udah gue capai. Bahkan, rasanya gue makin nggak memberikan jalan untuk suara gue sendiri. Gue terlalu merasa nyaman di comfort zone gue, sampai gue merasa: this whole world is my comfort zone.

Sebenernya nggak jelek, merasa dunia ini adalah a-giant-comfort-zone-of-yours. Secara teori, seharusnya dengan menganggap dunia ini adalah zona nyaman raksasa, banyak hal yang bisa kita lakukan dengan nyaman. Tapi, tapi coba bayangin ini: di comfort zone, lo bisa tidur seenaknya, bisa mikir seenaknya, bisa membayangkan hal-hal yang enak aja, bahkan lo bisa tinggal mikir dan semuanya tersedia buat lo. Sayangnya, ini dunia nyata. Bukannya gue merendahkan filosofi a la The Secret, tapi apa gunanya mikir doang?

Gue merasa, pola pikir gue makin berantakan. Gue udah nggak berfikir secara runtut dan sistematis kayak dulu lagi. Rasanya gue mau menyalahkan sistem pendidikan di kampus gue yang membuat gue jadi kayak begini, tapi, hello? Lo-nya aja yang ngga bisa jaga diri, Tit!

Rasanya, gue musti sadar dan musti mulai berbuat sesuatu mulai sekarang. Sekarang? Iya, gue tahu rasanya agak telat. Tapi kalau nggak sekarang, mau kapan lagi?