Sedang diam, sayup2 Dreaming with Broken Heart mulai terdengar dari speaker yang gue pasang dua hari yang lalu di kamar gue. Hanya sempat berbaring, mungkin lebih tepatnya terkapar di tempat tidur karena pusing berkelanjutan dan mata yang membengkak-bukan karena air mata-sedangkan script belum ada yang gue mulai.
Kata2 bergelontoran di kepala gue.. Sosok yang pernah membawa iringan ukulele ke kepala gue, muncul lagi di sana. Dengan 'status' yang berbeda. Dulu gue nggak pernah berharap apa2. Sumpah, gue hanya ingin kita jadi teman, nggak lebih. Dengan pongah gue bilang gue mampu sendirian.
Nyatanya tidak, gue butuh seseorang. Seseorang sebaik elo, dan ya, sesantai elo.
Berpacu dengan waktu
Bertarung dengan maung
Hahaha, bukan maung lagi, rasanya sekarang batu.
No comments:
Post a Comment