Friday, 18 February 2011

MAYA Terbit Lagi


Halo, selamat malam.
Setelah hiatus selama beberapa bulan, akhirnya MAYA bisa terbit lagi untuk memenuhi permintaan para penunggu Kansas yang resah dan para Punggawa MAYA yang juga resah karena belum menemukan tempat yang pas untuk menumpahkan ide-ide gila mereka selain di majalah ini.

This is my first edition as an editor-in-chief of MAYA. That's why I am really excited about this. Jadi, gue sih berharap para pembaca MAYA juga se-excited gue dalam "menyambut" terbitnya MAYA. Gue memang melanjutkan perjuangannya Ade Kurnia Irawan, pendiri serta pemimpin redaksi MAYA sebelum gue, tapi bukan berarti gue akan menjadi Aad versi perempuan. Aaaaah, big no no! Gue akan menjadi diri gue sendiri, dengan idealisme gue, dengan kesalahan gue, dengan selera gue, dan dengan dukungan dari para Punggawa Maya yang luar biasa.

MAYA itu apa, sih?
Buat yang lebih familiar dengan istilah zine, nah, MAYA ya zine; majalah gratisan yang dibuat sepenuh hati oleh sekelompok pemuda-pemudi. Namun, kami agak kurang familiar dengan istilah zine. Jadi sebut saja "majalah". Lebih sederhana, lebih mengena. Mudah-mudahan.

Isinya MAYA itu apa?
Ya foto, ya tulisan. Intinya, kami ingin menghibur para pembaca MAYA. Cita-cita luhur kami, nantinya MAYA bukan hanya menghibur, tapi juga sumber informasi.

Punggawa MAYA itu apa?
Redaktur MAYA. Terdiri dari pemred, fotografer, layouter, penulis, dan tukang tagih uang kas. Kami semua masih dan pernah kuliah di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Ada yang masih berkutat dengan S1-nya, ada yang sedang menempuh S2-nya, dan ada yang belum menentukan jalan hidupnya sembari bekerja sebagai fotografer.

Boleh ikutan gabung?
Kalau kamu berkuliah di FIB UI, boleh banget. Kunjungi kami di bangku biru Kansas; colek aja, nanti pasti kami ladeni semua pertanyaanmu. Syaratnya gampang: suka memfoto momen-momen ajaib di kampus, suka nulis (bukan jago, suka aja gapapa), dan rela menyisihkan minimal Rp 20.000,00 perbulan untuk uang cetak MAYA :)

Kalau kamu bukan anak FIB UI, kamu masih boleh ikutan nulis di MAYA, tapi hanya untuk rubrik PEPAYA; rubrik yang dikhususkan untuk sirat-surat pembaca MAYA yang dikirim ke mayalahsgalanya@gmail.com. Kirim e-mail kamu ke mayalahsgalanya@gmail.com dengan subject PEPAYA. Ditunggu, hlo!

Wuih sadis, kok bisa terus terbit sih, kan gratis?
Karena kami rela menyisihkan uang jajan kami setiap bulan. Kalau ingin menyumbang, boleh banget hlo. Caranya mudah, colek salah satu dari antara Punggawa Maya, dan beri uangnya. Kalau mau transfer, colek lagi salah satu dari antara Punggawa Maya, lalu tanya nomer rekeningnya.

Aduuuh, masih punya pertanyaan nih..
Yasudah, kirim saja ke mayalahsgalanya@gmail.com atau mention kami di Twitter @majalahmaya atau lagi, kunjungi dan jadilah teman kami di Facebook MAYA

Selamat menikmati MAYA edisi-5!

Wednesday, 16 February 2011

Saya suka pria dengan selera humor yang oke..

...dan puji Tuhan, saya sudah menemukan pria dengan selera humor yang oke. Ada dua orang tepatnya; yang satu sudah jadi kekasih saya, dan yang satunya adalah pria yang saya hormati, dan kalau tidak keberatan, saya ingin jadi teman baiknya (melirik seorang pria yang tengah jatuh hati pada seorang gadis mungil manis dan cerdas-selain gue).

Mereka adalah orang yang, ehm, bagaimana ya menggambarkan mereka? Keduanya adalah manusia unik. Yang satu, menolak disebut gaul. Anti tren: berdandan, berfikir, dan memilih jauh dari tren. Menghindari kekinian. Yang satunya lagi memang bukan latest edition, cuman, kalau kata bokap gue, "He's not that old. In some ways, anchien. But trendy." namun, menurut ratusan (setahu gue sih anggota RTC plus anggota Kansas plus anggota RURU plus anak-anak konser, harusnya jumlahnya bahkan lebih dari ratusan) orang ini sangat in dan memang trendy; baik dari pemilihan kaos, pemilihan merchan, pemilihan musik, sampai pola pikir. (Akhirnya saya sadar, lebih primiitif kekasih saya.

In their own portion, they had colored my life, and all I can do is make a post about them. I hope I could give 'em more than this one day :)

Have a nice day, Folks!

Wednesday, 9 February 2011

Masalah dalam Masalah

"Cinta, deritanya tiada akhir." -Ti Pat Kai


Dan lalu, ada lagu dalam sendu yang terlanjur mendalu
Yang beranak ragu dan merangsuk masuk ke kalbu
Dalam bimbang dan sisa pilu, aku merasa malu
Karena ada senyum baru yang bersemayam dalam tabu

Ini bencana ini akar duka ini gila!