Tuesday 24 April 2012

Sepatu Putih dan Baju Merah

Hari Sabtu kemarin (21/4/2012), Jakarta dirundung mendung. Setelah pulang dari kelas perdana GFJA XVIII, dalam keadaan setengah mengantuk, gue menumpang Commuter Line dan berangkat ke kampus.  Agak sulit memang, mengumpulkan niat yang sudah sembunyi di sela-sela tiang Stasiun Juanda. Tapi, toh akhirnya gue berangkat juga.

Niat itu gue kumpulkan karena gue sudah kadung janji dengan beberapa kawan di kampus. Teman-teman gue dari Sastra Cina FIB UI lagi ngadain Sinofest kesebelas. Kebetulan, tahun ini bukan satu, bukan dua, tapi buanyak teman gue yang ikut terlibat dalam Sinofest. Sinofest adalah acara tahunannya Sastra Cina. Nama Sinofest sebelumnya tenggelam dari antara nama-nama acara FIB lain seperti, Gelar Jepang,  Petang Kreatif, atau bahkan La Semaine de la Francophonie

Namun, gue rasa tahun ini mereka berhasil membuat nama Sinofest jadi bergaung kencang macam petasan Betawi. Acara andalan mereka kali ini berpusat pada kuliner Tionghoa Nusantara. Kebayang dong bebek-bebek Peking yang digantung, babi panggang, nasi hainam, dan bacang yang bikin ngiler itu?


 




Selain banyak Chinese food, Sinofest XI kemarin juga menawarkan pagelaran musik yang menurut gue menarik. Ada band-band hasil audisi mereka, lalu ada Karolina, Hamba Allah, dan The Bobrocks. Gongnya, White Shoes and The Couples Company hadir menutup acara. WSATCC malam itu tampil manis. Entah karena Nona Sarinya memang manis, baju merah lucu yang ia kenakan, atau memang lagu-lagu mereka yang terdengar manis, entahlah...




WSATCC malam itu nggak sekedar bernyanyi. Di akhir penampilan mereka, kembang api bersahut-sahutan menyambut hantaman drum John dan suara Nona Sari.




Setelah White Shoes & The Couples Company benar-benar pamit, ternyata kembang api terus menyala di angkasa. Saat itu, puluhan anak-anak Sastra Cina mulai berteriak dalam Bahasa Mandarin. Walaupun gue nggak ngerti, gue yakin mereka lagi merayakan kesuksesan acara Sinofest XI.




p.s. doa gue buat Mas Dekun yang mengalami kecelakaan saat memasang lampion. Lekas sembuh, lekas kembali beraktivitas ya, Mas! :)

2 comments:

ojan said...

nice artikel ta! sayang kamera gw mati sebelum kelar. ga dpt petasannya. tp gapapa yang penting udah foto brg non sari :p

Anonymous said...

foto-fotonya bagus nih, Ta! instagram lo apa sih? pengen liat hasil jepretan lo yang lain deh