melihat lebih jeli,
menghela nafas lebih dalam,
menemukan kehampaan dari kenangan,
kekosongan di masa depan,
mulut terkatup: bungkam.
Habis mundur lalu diam sebentar,
memperhatikanmu dengan lebih baik,
semakin tenang dalam hembusan dalam,
merasakan ketidakadaanmu dalam hadirmu,
memilih untuk mengisi masa depan yang masih terhampar luas,
sembari senyum: amnesia padamu.
Aku bungkam, jauh melempar sauh.
Selamanya.
No comments:
Post a Comment