Saturday, 20 February 2010

Bear Hug (:

At the moment,
I'm in love.
I have some problems.
I can't really organize my money,
nor arranging my schedule without break it,
sometimes I lost my concentration during the class,
I feel really save among my friends,
and..

don't you know although I have some hard times and uneasy life, I still enjoy it?

Oke, gue akuin gue memang pernah ngerasa down. Gue galau segalau-galaunya pas gue bisa move on dari mantan gue, terus ketemu seseorang yang seemed really wants me, tapi kemudian ternyata semua nggak sebagus yang ada di benak gue.

Tapi semua sudah selesai. 19 tahun gue hidup, gue udah sedikit mengenal hidup gue. Sedikit lebih banyak dari orang lain, tentunya. I'm a lucky charm, but not for love. Gue terselamatkan dengan banyak keberuntungan, tapi tidak untuk yang satu itu. Bahkan, I think I kind'f destined to be alone. Gue tau gue masih dalam proses, tapi entahlah, semua indah di waktunya Tuhan.

I do prepare for the worst. I always do.

Gue butuh bear hugs dari temen2 gue dari waktu ke waktu. Hey, itu hak gue! Bahkan, sedih dan galau dan gundah gulana juga hak gue. Gue tau kalo gue terlalu banyak ngeluh di Twitter atau jejaring sosial lain, orang lain bisa jengah. Tapi, tolong. Kalian nggak kenal gue. Kalian belum kenal gue.

Masalah gue bukan hanya soal cowok. Gue punya keluarga, punya temen, punya institusi pendidikan, gue gabung organisasi, gue punya multi identitas. Setiap relasi bisa berpotensi punya konflik, kan? Gue itu ya anak, kakak, murid, mahasiswa, producer.. Pasti gue akan nemuin banyak masalah.

Gue menyerah dan menolak mikirin soal romance. Tapi, sialnya gue masih manusia. Gue masih punya perasaan dan bisa tertarik sama lawan jenis. Maaf ya, kalo gue sering ngepost macem2 di Twitter. Hahahah... That's just me!

Jadi.. Sekarang apa? Ya, gue lagi berjuang sama mata kuliah yang makin hari makin absurd. Pokoknya riweuh lah hidup gue sekarang. Gue nggak sanggup membunuh perasaan gue, dan gue berjuang terus-menerus mengasah kreatifitasan gue.

Buat siapapun, temen2 gue yang ngerasa keganggu dengan segala postingan gue di FB, Twitter, Tumblr, atau manapun; ini pesen gue: gue seorang penulis. Maaf kalau alam pikiran gue nggak se-sederhana pikiran kalian. Maaf kalau gue melihat satu hal secara multidimensi. Jadi gue bisa 5x lebih sedih atau 5x lebih senang dari kalian. Maaf kalau nggak semua yang kalian baca di postingan gue adalah bener apa yang lagi gue rasa. Maaf kalau gue banyak mengeluh dan banyak ngepost aneh2. Maaf kalau gue masih manusia dan masih bisa punya rasa. Maaf ya.

Tapi tolong, jangan bunuh kreatifitasan gue. Gue butuh ruang buat pembuktian-jati diri, kalau gasuka sama twitan gue, silahkan unfollow. Gue nggak mau prostat emosi. Jadi gue menulis, dan jejaring sosial-lah media yang gue perkosa.

Nggak semua yang lo denger itu bener, jadi silahkan kalau mau berfikir gue itu Tita yang galau, Tita yang sedih, Tita yang labil. Pesen gue, dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tahu. Cuma gue dan Tuhan yang tau persis. Macam bajaj, lah. Cuman abangnya yang tau kapan itu bajaj mau belok. Bahkan, untuk kasus ini, Tuhan aja bingung.

Berani baca muntahan ide gue? Follow @titanugroho tapi resiko tanggung sendiri!

No comments: