Ada kalanya alasan tidak cukup penting untuk dilontarkan
Dan apa yang pernah dilontarkan harus dilupakan
Tapi hari ini...
Ada dendam yang membatu
Ada emosi yang diam dan mengeras
Perasaan yang tak mungkin tersalurkan, prostat emosi, dendam
Yang tanpa alasan yang hanya akan mengundang senyum dan decak
Ada rasa bosan yang luarbiasa akan rutinitas yang menyenangkan
Ada kebutuhan akan tamparan dan hinaan yang akan didapatkan. nanti.
Aku ingin liar dan melontarkan pada manusia-manusia plastik
Pada perempuan yang merasa sehalus sutra
Dan jauh dari kerasnya baja
Yang jauh dari sosok saya
Ada rasa iri yang jadi amarah yang lalu mendekam
Yang tak mungkin terlontar dan hanya tertelan pahit
Ada harapan di ujung jalan
Tapi apa benar itu harapan?
Aku menolak harapan itu
Aku buang jauh-jauh apa yang mungkin jadi milikku
Antara marah dalam keadaan parah
Dan sesal dalam kesal
Aku bukan menyerah, hanya berserah
Aku akan dapatkan itu, entah kapan
Hanya SELALU bukan apa yang aku bayangkan
Selalu untukku, prostat emosi
Membatu dan mengeras jadi dendam
Mengetuk otakku dan memompa jantungku
Dendam itu nyata, hanya kadang disembunyikan
Jadi prostat, ya benar
Prostat emosi
No comments:
Post a Comment