Monday, 8 November 2010

Dialog Dini Hari

"Kau marah?" ujarmu pelan.

"Menurutmu?" hanya ini yang bisa kujawab.

"Kau menyesal?" tanyamu lagi.

"Tidak." jawabku singkat.

"Lalu, kenapa marah?"

"Karena nyalimu hilang, dan kau anggap aku mudah."

"Lalu kita harus bagaimana?"

"Bagaimana katamu? Ya nggak gimana-gimana. Selamat bersenang-senang di atas air mataku. Selamat berpesta-pora dan tertawa terkekeh-kekeh bersama kawan-kawanmu."

"Lalu kau bagaimana?"

"Mati."

"Sekarang?"

"Ya."

"Yakin?"

"Sudah."

"Apanya?"

"Matinya."

"Kau masih hidup. Katanya ingin mati?"

"Jadi kau mau aku mati?"

"Kan kau yang bilang ingin mati tadi?"

"Sudah mati dari tadi."

"Apanya?"

"Harapan dan banggaku atas kau."

No comments: