Monday 15 November 2010

Dulu vs. Sekarang

Dulu gue adalah perempuan kecil yang sangat pongah: gue tau kalau gue pintar, gue merasa bisa hidup tanpa kekasih, gue tidak percaya dengan institusi agama, gue tau kalau Tuhan ada di dimensi yang bisa kita raih setiap malam hari-karena pada malam hari, kayak yang pernah Simbah Kakung gue bilang, "Tuhan akan memilih orang-orang bijak setiap malam, tidak akan ada yang terlewat karena pada malam hari mereka akan bersinar seperti lampu pijar di tengah gelap gulita", dan gue percaya kalau gue-lah satu dari orang-orang bijak itu.

Sekarang? Baru saja gue kembali menahan tangis di sepanjang perjalanan pulang yang dingin dan becek.

Gue adalah perempuan kecil pongah yang sudah kehilangan kebanggaannya: malas belajar, kehilangan nilai-nilai gemilangnya, sedih hanya karena sekedar tidak ada lagi tangan besar yang menggenggamnya dan badan hangat yang memeluknya, dalam pencarian yang putus asa akan Tuhan dan cara menyembah Tuhan, karena hidup rasanya sudah terlalu kosong, rasanya Tuhan yang dulu dekat sudah lebih dari sekedar jauh. Tuhan yang dulu gue percaya akan memilih gue pada malam hari, mungkin sudah jengah dengan kepongahan gue.

~

Maaf Tuhan, dulu saya jatuh cinta dengan hebatnya saya. Lalu saya jatuh cinta pada seorang pria. Kini hebat saya dan pria itu sudah tidak lagi saya miliki. Lalu bagaimana? Saya dalam perjalanan mencari-Mu, Tuhan, dan mungkin juga dalam pencarian cara menyembah-Mu. Oh iya, saya rasa, saya juga sedang mencari maaf dari-Mu.

Kalau ini doa, mungkin seharusnya saya tutup dengan
Amin.

No comments: