Saturday, 28 March 2009

Sangat Tertekan

iya, dan dengan hambar dia ingat satu hari yang paling penting dalam hidupku

hari ini mengintip halaman
bukan hanya hadir aku tapi mereka
paras-paras cantik yang bengis
yang senyumannya mampu menikamku
dan omongannya sudah membunuhku
tapi tidak nuraniku

dia tetap diam dalam dinginnya kutub
mungkin karena memang asalnya
malam dingin dengan bulan purnama
diam dan menjadi berhala bagi mereka
tapi bukan aku

biar saja aku mati hari ini
apa ada yang benar-benar peduli?

Tuhan pernah jadi manusia.
tapi, pernahkan jadi perempuan usia 19?
taukah Dia rasanya tertekan dan ditinggalkan
bukan untuk tinggal dan mati jadi martir
tapi jadi pecundang yang mati sendirian

No comments: