Thursday, 29 November 2007

Delirium For You

Ada kalanya ketika gw dengan semangat memulai hari. Entah kenapa. Tapi, akhirnya gw ngerti.
For God bless me with you,
you make ma feel brand new.
I sing this song for you...

Tapi, ada masanya ketika apa yang kita inginkan gak bisa kita dapatkan.
Some people want it all,
I don't want nothing at all,
if it ain't you, baby...

Sebenernya, apa esensi dari ini semua?
Kenapa kau tau tapi kau senyap?
Tolak kalau gak mau! Maju kalau mau!

Gw pusing. Rasa ini udah makin gak bisa dibendung, tapi harus.

n.b. buat Fina, kalo dia gak mungkin buka blogg lo,
orang yang gw maksud ini mungkin gak buka blogg gw?
Karena gw cuman mau bilang,
J'ai besoin de toi, Matahari.
Jangan pergi.
Karena satu.
Aku mulai jatuh cinta padamu.

Wednesday, 21 November 2007

Lagi-Lagi Tentangku

Yah, sebelum gw ngebut buat ngerjain berbagai macam kerjaan yang harus gw lakukan, gw mau buat komitmen dulu. Hahahah. Iya! Setidaknya, komitmen pertama sudah gw lakukan sampe titik darah penghabisan. Komitmen apa? Komitmen yang pernah gw buat sama mantan gw. Jadi, kalo gw buat komitmennya serius dan dengan full niat, gw rasa gw BISA menjalankannya! Hehe...

Komitmen yang gw buat:
Dimulai dengan mengconvert semua rahasia gw menjadi cerita. Gw capek nyimpen semua rahasia. Kenapa nggak, gw jadi orang yang terbuka? Jadi, semua beban gak usah ada di pundak gw sendiri. Yah, gw akan mulai dengan membiarkan blog rahasia gw ditinggalkan begitu saja. Haha. Kalo ada rahasia yang memang harus gw simpen, emang gak bakal pantes buat dipost, kan? Kalo ada kejadian yang gw alamin dan mau gw ceritain? Ya di sini ajah...

Gw gak mau boong lagi sama perasaan gw. Iya, gw memang gak mau keilangan dia. Tapi, sekarang gw lebih milih concern sama masa depan gw, liat nilai" gw yang menurunin lembah gt??? Itu gak akan terjadi lagi! Gw akan selalu ada buat dia. But, it's time to say NO if it's nescessari, isn't it?

Gak mau muna dan segala konfrontasi bakal gw jalanin karena gw gak akan jadi pengecut lagi. Kalo iya, ya gw bakal bilang iya dan kalo enggak, gw juga bakal bilang enggak. Jujur emang kadang nyakitin. Tapi, gw bukan tipe orang yang bisa dengan enaknya nyakitin orang laen dari belakang. Gw lebih milih ngalah. Tapi...

Saatnya gw mulai mikir buat diri gw sendiri dan orang yang bener" mikirin gw. Besties! Ada temen baek dari SD, SMP, SMA kelas 1, kembaran, semua! Kuantitas waktu emang nggak menjamin. Tapi, setidaknya, waktu udah membuat gw kenal dengan mereka. Kadang gw kesel sama sahabat gw. Tapi, manusia kan ada khilafnya. Tapi,kalau bener" baru?? Gw clueless. Gw gak akan ambil resiko. Hati gw terlalu berharga. Gw harus memilah" buat siapa gw pantes berkorban. Hope these names akan terus menjadi orang yang bisa gw percaya: Amanda, Mira, Fina, Fannie, Shinta, Tika, Riska, Chika...

Segalanya akan gw kerjain dengan niat, dan akan gw kerjakan SEKARANG JUGA.

Sippo. uapa punya IQ tinggi kalo gak bisa ngaplikasiin kan?
Let's do the job!

Thursday, 15 November 2007

Mau Hidup Wajar Saja

Kenapa dulu gw harus nolak orang yang pertama kali nembak gw?
Dan kenapa sekarang gw mencari nomor telponnya ke mana-mana?

Kenapa dulu gw risih setiap kali ditanya 'udah makan belum'?
Dan kenapa sekarang gw menunggu ada orang yang sadar kalo gw hampir mati di sini?

Kenapa dulu gw nolak pacaran?
Dan kenapa sekarang gw malah pengen punya pacar?

Kenapa dulu gw paling anti sama orang ngerokok?
Dan tebak sekarang dengan siapa gw jatuh cinta?

Kenapa dulu gw punya idealisme yang tinggi?
Dan kenapa sekarang gw jatuh kayak gini?

Kenapa gw memulai?
Dan kenapa bukan gw yang mengakhiri?

Kenapa?

Gw stress tiap kali gw sadar telah melakukan kesalahan" besar dalam hidup gw.
Gw ngambil belokan" yang salah.
Gw dapet hal terbaik dalam dunia ini.
Tapi, gw gak tau gimana cara menyimpannya.

Kenapa?

Malem ini kayak malem" sebelumnya.
Hanya rasanya...
Sejak melihat, hati berteriak!
Sejak merasa, kuatir lagi...

Kenapa?

Ternyata, gw hanya takut keilangan
Sesuatu yang memang belum pernah jadi punya gw

Gw hanya ingin hidup wajar
Settle dengan seseorang yang pasti di hati
Bukan kayak sekarang
Gw makin gak kuat
Bahkan untuk menghadapi besok aja gw udah gak berani

Gw takut, besok gw bangun
Dan dia udah gak lagi ada buat gw
Gw takut, besok gw sendiri
Gw gak siap
Dan rasanya gak akan pernah siap

Please, gw hanya mau hidup normal dan wajar


Sunday, 11 November 2007

Silly Goals But Achievable

Straight As,
Have a boyfriend on Christmas,
Say something to someone that I like him,
Go to hellipad and take pictures there,
Curl my hair,
Wear contact lenses,
Buy something at Zara (ouch! not my style. hahah),
Watch every Hollywood dramas I could find at Ambassador!
Buy more than five pairs of shoes at a day for myself,
See my ex,
Go to Jakarta's oldies spot with my Lumix,
Eat lasagna made by myself,
Make Caramel pudding,
Runaway to Bandung,
Sing 'Aku Tak Mau Sendiri' in front of my friends's birthday party for the second time!
Meet Tom Cruise,
Go to Aksara Kemang,
Buy books, not only read it at the bookstore,
Drive my self to somewhere only I know,
Wear highheels again,
Wear something that IS on the magazine,
Drink 7 glass of coffee and not send straight to the ER!
Make my own caramel coffee,
Tell my mom and dad: Now, I've made you proud, haven't I?


Saturday, 10 November 2007

Last Chance to Say

Derai tak tampak cerai kala lerai
Rintik yang antik seakan mengetik
Denting tanpa sunting
Dalam kelamnya malam tak kelam

Kepada apa aku menyapa
Kepada tiada aku ada

Apaan sih?
Niat gak?
Ini puisi apa asal bunyi?

Hari ini tanyakan padaku segala
Besok ajak aku mengingatnya
Hari ini beri aku dunia
Besok kita mainkan bersama

Selamat malam
Jangan buang temaram
Karena besok hari kembali menjadi

Dan sebentar lagi aku berubah pikiran
Simpan untuk kita, nanti saja bicara

Kembali
Selamat Malam
Ksatria Hujan
Ksatria Berbajuzirah yang juga Berkuda
Ksatria Malam
Abu-abu
dan Matahari

Seiring satu harap padamu sang langit
Simpan memorii ni untukku
Dalam kristal cair tak membeku
Sampai hari kita bersatu

Hahahah. Ngelantur, mau tidur?

Selamat Malam (lagi)
Selamat tinggal (November kelabu)
Kekinian, HALO!

Manusia itu (nggak) sempurna

Take it slow
Maybe we'll live and learn
Maybe we'll crash and burn
Maybe you'll stay, maybe you'll leave, maybe you'll return
Maybe you'll never find
Maybe we won't survive
But maybe we'll grow
You never know baby youuuu and I
-Ordinary People, John Legend

Weitss, kali ini blogg gw bakal gw jadiin ajang curcol, ah. Sekalian ngerecap hari kemaren yang penuh dengan ups and downs. Hehe..

Balada Tenggelam dalam Cahaya dan Menyatu dengan Abu

Hari dimulai ketika senja hilang dan mentari tersenyum lagi
Tapi mana Sang Mentari?
Hanya Siluet Abu-Abu yang kutemui
Logis. Masih malam, waktunya gelap untuk bersnar
Tapi, biasanya Mentariku selalu bersinar
Sempat kupikir dia hilang
Seperti cerita-cerita legenda Jawa saat gerhana

Aku berbisik kemudian berteriak pada Mentari
Tanpa apa Mentari menyahut
Mendung memang merundung Jakarta
Tapi, Mentari seharusnya tetap ada

Kemana?

Tanpa sinar aku mulai hari
Tanpa semangat aku berusaha menyatukan diri dengan Siluet Abu-Abu
Nggak bisa.
Apa yang salah?
Apa aku dicharge dengan solar power sampai aku kehilangan semangat?

Hari menjadi
Ternyata masih ada sisa inspirasi
Mencoba berkarya dalam galau
Ah, ternyata bisa
Tapi tetap hampa
Disambut diam oleh sang maha
Sempurnalah kelam saat hari baru mau menjadi

Hari menjemu
Nyali menciut
Apa memang ciut?
Entah
Toh, tetep dicoba!
Tidah sempurna bukan rahasia
Usaha yang dinilai
Dan nyali yang diperhitungkan

Hari merugi
Saat pagi terlewat begitu saja
Dalam sulit aku melangkah dan bernafas
Ternyata, manusia ini bisa sakit juga

Ya. Manusia. Masih manusia.
Ingkar.
Dusta.
Lari dari masalah.
Sembunyi di balik alasan.
Daging memang lemah
Bahkan gereja bilang begitu

Kembali ke peraduan
Sebelum senja yang jadi atap
Siluet Abu-Abu muncul tiba-tiba
Tapi diam seperti sifatnya
Dengan lunglai aku menyapa
Seperti sang maha hari ini
Dia juga terdiam
Ternyata hanya soal waktu

Seakan mati suri aku hilang
Gambaran gambar buram hadir di depan mata
Aku terlonjak dan mendapati
Waktu tergelincir
Sudah larut

Tak ada siluet, apalagi mentari
Berbekal sedikit cahaya
Periksa yang perlu diperiksa

Entah harus apa
Atau bagaimana
Sesal menyapa jiwa
Terlambat di akhir

Lewat semua
Hari baru sudah harus dimulai

Sesal akan hari kemarin?
Setidaknya aku berharap hari ini bisa melihat mentari
Walau harus leleh dalam panas
Walau harus tunduk pada dokrin sang guru
Walau harus perang pun akan aku jalani

Bukan! Ini bukan rindu
Bukan pula kebutuhan
Ini entahlah
Apa jadilah
Hanya begitu

Dalam harapan melihat Ksatria Hujan
Yang mungkin ternyata hanya orang lewat
Setidaknya
Perasaanku berlapis
Bila jatuh tidak begitu sakit

Ah!
Manusia kan tidak sempurna
Taelah
Jadilah
Aku terima
Tuhan berkati

Jakarta, November 2007
Kala Sang Guru mendokrin saya

Thursday, 8 November 2007

...dan Kita Harus Tetap Menunggu

Apa kabar diriku??? Lama gak nulis blogg, gak berarti lama gak online. Yeahh. Kebiasaan gw yang satu ini (baca: online -red) emang keterlaluan. Itu menurut besties gw di kelas. Hahahah. Kalo enggak gara" ketiduran, pasti gak ngerjain tugas gara" online. Nahh, kebiasaan beredar di dunia maya kayak gini membuat gw jadi pengen serba cepat. Efeknya? Gw benci unsur menunggu dalam suatu proses.

Menunggu menjadi hal yang paling gw benci di dunia ini, selain cicak dan bawang putih. Keliatannya emang sepele. Tapi, enggak. Gw jadi hiperaktif sendiri gara" gw merasa semua hal berjalan dengan sangat lambat.

Contoh kasusnya:

Kasus I:
Ketika senggang di kala pergantian pelajaran, semua anak sedang sibuk berbincang dengan teman di samping kanan maupun kirinya. Tita yang juga sedang berbincang dengan beberapa temannya tiba-tiba meloncat" seperti kangguru yang merupakan peranakan kawin silang antara kangguru dengan kelinci yang kebetulan sedang digembleng mengikuti kejuaraan lomba balap karung se-rt.

Kasus II:
Saat sedang istirahat, tiba" Tita memeluk Aya (OK, kali ini ada korbannya) dari belakang. Sambil nyengir, terus lompat". Perlu dicatat. Tita melakukan ini di tengah" kerubutan anak SMP. Hahahah.

Aduh, apa hanya dengan kejenuhan gw pada menunggu gw jadi gila ya? Hahahah. Menunggu apa lagi ya? Oh iya. Hari ini gw juga harus menunggu kakak gw online buat ngebahas karya tulis. Mau mampus, gw naek-turun tangga. Buat kopi, makan martabak, terus mandi... Hehe.

Belom lagi, seseorang yang gw tunggu. Menurut gw, di tengah kegalauan gw, keanehan, kejanggalan, dan kelabilan gw ini, dia udah berhasil membuat gw tambah gila. Hahaha. OK, nggak seekstrem itu juga sih. Tapi, setidaknya gw mumet sendiri. Apa yang belom gw kasih ya? Waktu gw, udah. Perhatian gw, udah juga. Aaaaargh. Bingung, lah.

Tetap aja gw benci menunggu. Walaupun unsur 'menunggu' akan tetap ada di dunia ini, dan cenderung memiliki efek yang bagus sebagai latihan bertindak kalem. Hahah. Begitu juga dengan cicak dan bawang putih. Tanpa cicak banyak nyamuk, tanpa bawang putih osengan rasanya juga jadi gak enak. Itulah indahnya dunia. Ada yang enak dan ada yang gak enak. Kalau semuanya seimbang, dalam ketidaksempurnaan justru menjadi cosi perfetto!

Eh, gw tiba" keinget ada quote 'If the shoe doesn' t fit, must we change the foot?' gw jadi berfikir. Gw memang bisa berubah untuk orang yang gw sayang, selama dia sayang sama gw. Tapi, kalo orang yang gw sayang bahkan gak suka sama gw, should I change myself or change him instead? Heeeelp.

Friday, 2 November 2007

Tribute to Lisa Ono and Hello to My Sunshine

Old Fashioned I love-U R my sunshine
Lisa Ono

You are my sunshine, my only sunshine.
You make me happy when skies are grey.
You'll never know dear, how much I love you.
Please don't take my sunshine away.

Ketika mendung merundung Jakarta
Ketika hanya basa yang terasa
Bagi mereka

Tapi mendung merundung Jakarta
Aku terdiam untuk merasa
Abu-abu untuk cintaku

The other night dear, as I lay sleeping,
I dreamt I held you in my arms.
When I awoke dear, I was mistaken,
So I hung my head down and cried.

Dalam masaku aku melihatmu
Dalam segan aku menyapa
Dengan ringan engkau menyambutku

Dalam mendung, kamu tidak di sini
Tapi kamu hadir kala hujan
Rintik kristal itu kembali
Membawa sisa hatiku lagi
Jangan pergi lagi, gumamku

You are my sunshine, my only sunshine.
You make me happy when skies are grey.
You'll never know dear, how much I love you.
Please don't take my sunshine away.

Entah hujan atau dirimu
Tempat aku berterimakasih
Hatiku yang beku
Luluh dalam derasnya hujan
Menghangat dalam dinginnya angin sore

Tetaplah di sini, matahariku
Jangan bersinar!
Nikmati hujan sore bersamaku
Hal terindah di Jakartaku